Sosialisasi Pasar Modal Syariah bersama PWNU Jawa Barat
Bandung, 25 Juni 2020
Saham Syariah adalah salah satu agenda Sosialisasi yg dilaksanakan oleh PWNU dan LPNU yg bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia Syariah dan PT Dana Reksa pada tanggal 25 Juni 2020 melalui Zoom merting.
Acara yg dihadiri oleh Wk.Ketua Rois Aam NU Jabar KH Dr. Abun Bunyamin itu dan dibuka oleh Ketua PW NU Jabar KH Hasan Nuri Hidayatullah serta para peserta Lembaga dan Badan Otonom NU wilayah Jabar. Pada kesempatan tersebut Gus Hasan demikian panggilan akrab Ketua PWNU ini mengajak para Nahdliyin di Jawa barat untuk ikut aktif dalam aktifitas ekonomi yang berbasis SAHAM. Dengan memiliki saham berarti para Nahdliyin ikut memiliki Perusahaan secara sah oleh perundangan yg berlaku.
Acara yang dipandu oleh Achmad Manshur-Ketua LPNU Jabar ini menampilkn 3 narasumber. Nara sumber pertama Reza dr Bursa Efek Indonesia Jabar (Kepala Wilayah) memberikn paparan tentang manfaat saham bagi pemegangnya, disebutkn bahwa minimal terdapat dua manfaat, yakni “capital gain” atau kenaikan harga saham dan “deviden” atau pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham perusahaan di setiap tahunnya. Namun diingatkn juga bahwa didalam perdagangan saham ini ada juga resikonnya, mana kala memiliki saham yang sedang turun harganya. Oleh karenya diperlukan “ilmu” untuk bisa menghindari resiko tersebut, demikian kata Irwan pembicara lain dari Bursa Saham Syari’ah (Kepala Divisi Syari’ah).
Kepala Wilayah PT Dana Reksa Jabar Maryadi lebih lanjut menjelaskan bahwa Dana Reksa sebagai perusahaan BUMN siap membantu para Nahdliyin dalam merealisasikn keinginannya untuk memiliki saham. Disamping itu juga Dana Reksa bisa memfasilitasi para penguhasa Nahdliyin yg ingin memperoleh dana segar dr masyarakat lewat penawaran obligasi sampai dengan IPO atau “go public”.
Pertanyaan dari para peserta webinar ini sangat beragam, mulai dari persyaratan administrasi apa saja yg dibutuhkan sampai dengan apakah kepemilkan saham ini bisa dijual belikan sebelum masa satu tahun bahkan ada yang menanyakan harian. Semua pertanyaan dijelaskan sangat baik oleh nara sumber bahkan beberapa yang menanyakan bagaimana memilih saham yang baik artinya mempunyai resiko nihil. Beberapa saran juga disampaikn para peserta diskusi agar ada follow-up riil guna merealisasikn kepemilikan saham ini, bahkan ada yg menyarankan NU secara kelembagaan mempunyai saham di beberapa perusahaan yg tergolong syari’ah.